Arti Penting Orientasi
Pemasaran
Craven (1994) mendefinisikan
orientasi pasar sebagai penetapan sasaran konsumen strategis dan membangun
organisasi yang berfokus pada layanan konsumen, memberikan dasar persaingan
yang berfokus ke dalam, memberi layanan yang sesuai dengan harapan para konsumen,
sehingga berhasil memenangkan suatu persaingan. Orientasi pasar merupakan suatu
filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap bahwa penjualan produk tidak
tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen dalam
membeli produk.
Stanton (2007) menyatakan
pandangannya bahwa strategi pemasaran yang berorientasi pada pasar harus
mengacu pada tiga konsep:
a. Berorientasi ke konsumen.
b. Berusaha keras untuk
memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan laba.
c. Mengkoordinasikan semua
kegiatan pemasaran
Pada tulisan/postingan
sebelumnya, kita telah membahas mengenai pengertian dari kewirausahaan atau enterpreneur serta karakteristiknya. Kewirausahaan
tidak terlepas dari orientasi pemasaran, karena saat ini persaingan bisnis yang
semakin ketat menuntut bagi setiap perusahaan/ wirusahawan untuk memenangkan
persaingan secara wajar dan dalam persaingan tersebut. Di antara sekian banyak
wirausahawan, mungkin hanya segelintir yang tetap berjuang untuk menghadapi
tantangan tersebut dan melanjutkan usahanya, sementara sebagian besar lainnya
memilih untuk mundur.
Mungkin kita semua sering
bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan itu bisa terjadi dan
mengapa tantangan berwirausaha itu begitu sulit untuk dihadapi. Berikut
beberapa hal yang sering tidak disadari membawa kegagalan dalam wirausaha/bisnis
baru:
- Kurangnya pemahaman usaha seperti strategi, manajerial, apa visi dan misi perusahaan
- Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
- Kurangnya pemahan dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku serta sarana
- Gagal dalam perencanaan
- Tempat usaha dan lokasi kurang memadai
- Kurangnya pemahaman akan perubahan teknologi
- Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha
- Keuntungan yang tidak mencukupi
- Produk yang tidak menjual
- Tidak adanya produk baru
- Meluncurkan produk di waktu yang kurang tepat
- Terlalu cepat mengemangkan skala usaha
- Kurangnya kedekatan dengan pasar
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Enter your comment..