Halaman

Minggu, 06 November 2016

Bentuk-Bentuk Pemasaran

A.      Waralaba (Franchise)
Bisnis waralaba atau franchise adalah kerjasama bisnis antara pemilik usaha dengan pelaku usaha dengan membagi hasil usaha berdasar perjanjian yang mereka sepakati. Istilah lain dari waralaba adalah franchise. Franchise adalah nama internasional untuk bisnis waralaba. Secara istilah wara artinya lebih, sedangkan laba artinya untung. Jadi pengertiannya mengacu pada keuntungan yang lebih.
Dalam dunia bisnis di Indonesia kata waralaba biasanya sering digunakan untuk bisnis lokal. Sedangkan franchise biasa digunakan untuk skala yang lebih besar atau bisa dibilang waralaba internasional.
Menurut David Hess, Franchise (waralaba) dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu produk dan perdagangan Franchise (waralaba), dan format bisnis franchise (waralaba).
1.      Produk dan Perdagangan Franchise (Waralaba)
Dalam bentuk yang pertama ini franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk menjual produk-produk franchisor. Contoh dari bentuk yang pertama ini adalah dealer mobil dan stasiun pompa bensin.
2.      Format Bisnis Franchise (waralaba)
Dalam bentuk yang kedua ini franchisor memberikan seluruh konsep bisnis yang meliputi strategi pemasaran, pedoman dan standar pengoperasian usaha dan bantuan dalam mengoperasikan franchise. Franchise dalam hal ini mempunyai identitas yang tidak terpisahkan dari franchisor.
Pada umumnya bentuk franchise (waralaba) ini digunakan dalam usaha restourant cepat saji, seperti KFC, Pizza HUt, Mc Donald, Hotel dan jasa penyewaan mobil. Bentuk franchise (waralaba) inilah yang digunakan oleh franchisor asing untuk menyerbu pasar Indonesia dan digunakan juga oleh bisnis lokal contohnya seperti Es Teller 77.
Keunggulan Bisnis Waralaba
1.      Merek Dagang yang Sudah Dikenal Luas
Bisnis waralaba sangat populer dan terkenal luas di kalangan orang karena keberadaannya dalam skala nasional/internasional. Oleh karena itu, mereka telah menciptakan sebuah brand image sendiri bahwa Anda memiliki kesempatan untuk menikmati dengan membuka waralaba bagi mereka. Anda sudah akan memiliki basis pelanggan dari daerah sekitar lokasi usaha waralaba Anda karena konsumen sudah akrab dengan nama merek.
2.      Biaya Pemasaran Rendah
Karena manfaat yang disebutkan di atas, biaya pemasaran akan rendah dalam berbisnis waralaba sudah termasuk berinvestasi dalam operasi pemasaran untuk mempromosikan citra merek dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.
3.      Model Bisnis Yang Sudah Teruji
Sebuah bisnis waralaba menghilangkan ketidakpastian keberhasilan bisnis. Anda tidak perlu khawatir tentang respon calon pelanggan untuk bisnis Anda karena telah dibentuk pada model bisnis yang sudah mapan teruji dan terbukti keberhasilannya. Anda bisa sangat baik memfokuskan perhatian Anda untuk mengelola bisnis Anda saja.
4.      Pelatihan Tenaga Kerja
Semua pemegang waralaba menyediakan program pelatihan untuk melatih karyawan Anda untuk menangani mesin canggih dan peralatan. Mereka juga mengajarkan keterampilan perdagangan khusus dan teknik untuk bisnis. Anda akan menghemat banyak biaya untuk pelatihan karyawan karena mereka ditanggung oleh perusahaan.
5.      Dukungan Teknis
Perusahaan pemegan waralaba membantu mengatur lingkungan teknologi yang tepat untuk bisnis Anda dengan menyediakan akses mudah untuk membeli alat-alat dan mesin. Mereka juga menyediakan persediaan dengan biaya rendah dengan memanfaatkan daya tawar mereka dan hubungan bisnis dengan pemasok.
6.      Tidak ada Investasi pada Penelitian dan Pengembangan
Waralaba mengurus penelitian dan pengembangan untuk bisnis juga. Mereka memberikan pelatihan dan peralatan untuk menyerap inovasi baru dan penemuan dalam bisnis. Anda tidak harus mengeluarkan langsung keuangan Anda untuk penelitian dan pengembangan, seperti yang diamati dalam bisnis lain.

Kerugian Membeli Bisnis Waralaba
1.      Investasi Modal
Pemilik perusahaan waralaba memiliki tuntutan yang tinggi untuk investasi modal awal untuk mendirikan bisnis dan memberikan jaminan. Oleh karena itu, mungkin tidak layak untuk seseorang dengan dukungan keuangan yang kurang memadai. Bersiaplah berinvestasi minimal setidaknya USD 250.000 atau bahkan lebih tergantung dari merek dagang untuk biaya awal. Sewa properti juga harus Anda pertimbangkan di atasnya.
2.      Pengekangan Durasi Kontrak
Untuk membeli franchise, Anda harus masuk ke dalam kontrak dengan waralaba yang secara hukum mengikat Anda untuk menjalankan bisnis selama periode rata-rata 10 tahun. Hal ini dapat mencegah Anda dari membuka bisnis Anda lainnya selama rentang waktu yang ditetapkan.
3.      Tidak ada Fleksibilitas
Jika Anda seorang pengusaha yang berharap untuk menggunakan inovasi bisnis kreatif, bisnis waralaba mungkin bukan sesuatu yang cocok untuk Anda. Hal ini karena semua pemegang waralaba menetapkan kode ketat norma dan pedoman pengelolaan bisnis untuk mempromosikan standardisasi. Mereka tidak mendorong adanya kreativitas yang mengubah lingkungan bisnis waralaba Anda sendiri.
4.      Membayar Royalti
Sebuah nama merek besar memiliki harga. Untuk membeli merek dagang perusahaan terkenal dan mencari manfaat dari dukungan pemasaran teknisnya, Anda diwajibkan membayar royalti tahunan. Ini mungkin setinggi 3 sampai 6% dari penjualan kotor Anda, memotong besar keuntungan bersih Anda.
5.      Keterbukaan Penuh
Anda harus memberikan akses 100% untuk waralaba Anda dengan laporan keuangan dari bisnis Anda. Anda sepenuhnya bertanggung jawab dan untuk setiap langkah bisnis mereka. Jika Anda harus membuat keputusan bisnis, Anda harus terlebih dahulu meminta persetujuan pemberi izin waralaba sebelum Anda bertindak berdasarkan itu.

B.       PEMASARAN LANGSUNG (Direct marketing )
Menurut suyanto (2007: 219) Direct marketing  merupakan sistem pemasaran yangmenggunakan saluran langsung untuk mencapai konsumen danmenyerahkan barang dan jasa kepada konsumen tanpa melalui perantarapemasaran. Untuk menghasilkan tanggapan dan / atau transaksi yangdapat diukur pada suatu lokasi.
Saluran untuk menjangkau calon pelanggan dan pelanggan perorangan dapat berupa surat langsung, pemasaran katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs Web, dan peralatan bergerak (mobile).
Direct marketing dalam kegiatan pemasaran memiliki tujuan untuk memeprolah respon secara langsung , selain untuk memeproleh respon lain direct marketing juga dapat digunakan untuk pembangunan brand image, menjaga kepuasan konsumen dan memberikan informasi dan edukasi konsumen untuk melakukan tindakan kedepan yang dikehendaki oleh pemasar.

Keuntungan direct marketing adalah :
a.       Pemasaran langsung dapat diatur waktunya agar bisa menjangkau prospek pada momen yang tepat.
b.      Bahan promosi pemasaran langsung bisa mencapai tingkat readership yang tinggi karena hanya ditujukan pada prospek yang betul-betul berminat.
c.       Pesaing akan lebih kesulitan “membaca” penawaran dan strategi pemasar langsung.
d.      Pemasar dapat mengukur respon atas kampanye mereka untuk menentukan mana yang paling menguntungkan.
e.       Perusahaan yang mengenal betul pelanggannya dapat melakukan kustomisasi produk, penawaran, pesan, cara pengiriman dan pembayaran untuk memaksimalkan daya bujuknya pada pelanggannya.

Namun demikian direct marketing juga memiliki beberapa kelemahan, kelemahan tersebut adalah :
a.       Image factor, artinya Direct marketing yang dilakukan dengan pengiriman surat atau telpon misalnya dapat menimbulkan citra negatif. Ketika seorang pemasar menelpon bolak balik calon konsumen maka calon konsumen merasa terganngu, sehingg perlu kecerdikan khusus dalam melaksankan direct marketing.
b.      Ketepatan, terkadang ketepatan informasi, ketepatan pelayanan dan pengiriman menjadi masalah bagi konsumen terhadap suatu produk/jasa.
c.       Content Support, dalam melakukan Direct Marketing diperlukan fasilitas dan sarana yang cukup memadai misalnya fasilitas telepon on-line, SDM yang handal dan menguasai informasi suatu produk/jasa dimana perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan fasilitas tersebut.

Contoh: Land’s End berhasil sebagai  produsen pakaian di internet, terutama karena menampilkan model 3D virtual yang memungkinkan pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan.

C.      MULTI LEVEL MARKETING ( MLM )
Strategi MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya adalah membentuk jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama (“Surya”, 1994: 7).
Perusahaan yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan produk-produknya melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis independent di seluruh dunia secara bebas (Valentine, 2003).

Kelebihan Bisnis MLM
1.      Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.
2.      Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
3.      Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.
4.      Anggota MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.

Kekurangan Bisnis MLM
1.      Produk MLM Mahal
Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya dipertanyakan.
2.      Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.
3.      MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.
4.      MLM Tidak Bertahan Lama
Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.
5.      MLM Mempunyai Citra Buruk
Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.
6.      MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.
7.      MLM Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.
8.      Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa

Hingga saat ini banyak sekali bisnis MLM ini yang berulah dan menipu. Sehingga paradigma yang berkembang di masyarakat Indonesia saat ini jika kita berbicara mengenai MLM, maka anggapanya adalah negatif dan penipu. Padahal hal tersebut tidaklah benar 100 persen. Terdapat beberapa perusahaan MLM di Indonesia yang ternama dan terpercaya yaitu K-link, SOPHIE MARTIN, ORIFLAME, TUPPERWARE, dll

Sumber:
Suharnoko, 2004. Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus). Penerbit Kencana Prenada Media Group : Jakarta.