Halaman

Sabtu, 14 Januari 2017

PENGORGANISASIAN

Teori Organisasi
Hani Handoko (1999) memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.
Rancangan organisasi merupakan petunjuk formal dan eksplisit yang dimiliki oleh seorang pengusaha untuk anggota-anggota organisasi sehubungan dngan apa yang diharapkan dari mereka. Struktur organisasi merupakan pekerjaan para anggota serta masing-masing komunikasi dan hubungan ang dimilikinya. Hubungan-hubungan ini digambarkan dalam sebuah grafik organisasi (Hisrich, 2004).

Departementalisasi, Rentang Manajemen, Hubungan Scalar
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya yang paling umum adalah dengan mmbentuk departemn-departemen. departemen adalah suatu kelompok sumber daya yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional. Proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen disebut departemenlisasi. Penciptaan departemen berdasarkan pada faktor situassional, seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen, serta proses yang dirancang untuk pembuatan produk (Wiratmo, 1994).
Rentang manajemen merupakan pertimbangan utama ketiga dari suatu usaha pengorganisasian. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin besar rentang manajemen. Sebaliknya, semakin sedikit individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin kecil rentang manajemen. Rentang manajemen disebut dengan rentang kekuasaan, rentang pengawasan, rentang supervisi, dan rentang tanggung jawab (Wiratmo, 1994).
Pertimbangan utama keempat dari suatu usaha pengorganisasian adalah hubungan skalar. Hubungan skalar menunjukkan para rantai komando. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan derajat kekuasaan individu semakin berkuran menurut posisi relatif individu pada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relatif individu pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dimiliki (Wiratmo, 1994).

Pengorganisasian Aktivitas Individu
Tanggung jawab merupakan metode penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar. Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Karena tanggung jawab merupakan suatu kewajiban yang diterima oleh seseorang, tanggung jawab tersebut tidak bisa didelegasikan kepada bawahan. Tiga biadang yang berkaitan dengan tanggung jawaab adalah pembagian aktivitas kerja, menegaaskan aktivitas kerja dari manajemen, dan bertanggungjawab (Wiratmo, 1994).
Wewenang merupakan hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan dari orang lain melalui perintah yang dikeluarkannya. Tiga tipe utama wewenang bisa mempunyai keberadaan dalam organisasi adalah wewenang lini, wewenang staf, dan wewenang fungsional (Wiratmo, 1994).
Perbedaan menyolok yang ada pada sejumlah aktivitas kerja relatif dan jumlah wewenang relatif uang didelegasikan kepada bawahan dari satu organisasi dan organisasi lainnya. Istilah sentralisasi dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam suatu organisasi. Istilah tersebut dapat divisualisasikan pada ujung yang berlawanan dari rangkaian kesatuan (Wiratmo, 1994).

Pengembangan Organisasi
Tujuan organisasi adalah target ke arah mana sistem manajemen terbuka diarahkan. Jika sebuah organisasi mencapai tujuannya, organisasi tersebut secara serentak mencapai maksudnya dan karenanya membenarkan alasan bagi keberadaanya. Tujuan organisasi bisnis adalah sebagai berikut (Wiratmo, 1994).
1.      Keuntungan merupakan kekuatan motivasi bagi wirausahawan.
2.      Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomi yang dibutuhkan (barang atau jasa) membenarkan keberadaan dari organisasi bisnis.
3.      Tanggung jawab sosial bagi wirausahawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut bertempat.
Tujuan organisasi memberi wirausahawan dan anggota organisasi garis pedoman bagi tindakan-tindakan pada bidang seperti (Wiratmo, 1994).
1.      Pembuatan keputusan
2.      Efisiensi organisasi
3.      Konsistensi organisasi
4.      Evaluasi kinerja

KESIMPULAN

Pertimbangan-pertingan utama dari suatu pengorganisasian adalah departemenlisasi, rentang manajemen, dan hubungan scalar. Tujuan organisasi adalah target ke arah mana sistem manajemen terbuka diarahkan. Jika sebuah organisasi mencapai tujuannya, organisasi tersebut secara serentak mencapai maksudnya dan karenanya membenarkan alasan bagi keberadaanya. Tujuan organisasi memberi wirausahawan dan anggota organisasi garis pedoman bagi tindakan-tindakan pada bidang, seperti pembuatan keputusan, efisiensi organisasi, konsistensi organisasi, dan evaluasi kinerja


DAFTAR PUSTAKA

Hani, Handoko. 2003. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan kedelapan belas. Yogyakarta:  BPFE-Yogyakarta.
Hisrich, Robert dkk. 2004. Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Jumat, 13 Januari 2017

PERENCANAAN ORGANISASI

Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan. Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.

Jenis-Jenis Perencanaan
Aktivitas perencanaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Berikut penjelasan mengenai perencanaan taktis dan perencanaan strategis (Wiratmo, 1994).
1.      Perencanaan Strategis
Strategi merupakan sbagai suatu rencana luas dan umym ang dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Jangka panjang didefinisikan sebagai periode waktu antara 3 tahun sampai 5 tahun. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun waktu 3 tahun sampai 5 tahun mendatang.
2.      Perencanaan taktis
Perencanaan taktis merupakan perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu ke depan yang berkisar satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.

Perencanaan dan Tingkat Manajemen
Perencanaan merupakan proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan merupakan proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah yang resmi, perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebihi dahulu (Wiratmo, 1994).
Manajemen puncak dari suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau belum serta membuat perencanaan jangka panjang. Manajemen tingkat bawah mempunyai tanggung jawab untuk kegiatan operasinal dari organisasi, mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan dibandingkan dengan manajemen tingkat atas, serta membuat perencanaan jangka pendek. Manajemen menengah menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding dengan manajer tingkat bawah, tetapi lebih sedikit dibanding dengan manajemen tingkat atas dan membuat perencanaan jangka yang agak panjang (Wiratmo, 1994).

Pendekatan dalam Perencanaan
Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah pendekatan probabilitas tinggi, pendekatan maksimasi, dan pendekatan adaptasi. Berikut merupakan penjelasan untuk masing-masing pendekatan (Wiratmo, 1994).
1.      Pendekatan Probababilitas Tinggi
Pendekatan probabilitas tinggi perencanaan didasarkan pada filsafat bahwa seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi bisa mencapai keberhasilan. Perencana menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisan diterima. Keuntungan pendekatan probabilitas tinggi adalah menghasilkan rencana yang sangan tepat, sehingga perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugian pendekatan probabilitas tinggi adalah tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif.
2.      Pendekatan Maksimasi
Pendekatan maksimasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Keuntungan pendekatan maksimasi adalah pendekatan secara kontinu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif yang canggih untuk mengembangkan rencana-rencana. Kerugian pendekatan maksimasi adalah pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantitatifikasi dan diprediksi, bahkan beberapa aspek organisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa diramalkan, dan dikuantifikasi.
3.      Pendekatan Adaptasi
Pendekatan adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal. Perencana yang menggunakan pendekatan ini melihat perubahan organisasional sebagai tidak bisa dihindari, memusatkan diri pada antisipasi perubahan masa depan, dan menentukan melalui analisa organisasional serta memodifikasi organisasi ketika tiba saat untuk berubah. Keuntungan pendekatan adaptasi adalah pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional. Kerugian pendekatan adaptasi adalah penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingkan dengan pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi serta kemungkinan bahwa analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan.

Alat-Alat Perencanaan
Alat-alat perencanaan merupakan teknik yang dapat digunakan oleh wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana. Berikut merupakan alat-alat perencanaan (Wiratmo, 1994).
1.      Peramalan (Forecasting)
Peramalan merupakan teknik prediksi terjadnya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membanty wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
2.      Metode Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method)
Metode analisa runtun waktu memprediksi penjualan di masa mendatang dengan mnganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukkan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian dengan menunjukkan kecenderungan di masa lalu dapat digunakan untuk meramalkan penjualan di masa yang akan datang.
3.      Penjadwalan (Scheduling)
Penjadwalan merupakan proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organsasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional. Peta gannt dan analisa network merupakan teknik penjadwalan.
  1. Peta Gannt, peta gannt merupakan peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya merupakan diagram balok dengan waktu pada sumbu horizontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumbu vertikal.
  1. PERT (Program Evaluation and Review Technique), PERT merupakan jaringan aktivitas proyek yang menunjukkan estimasi waktu yang diperlukan dalam proyek maupun hubungan berangkai aktivitas-aktivitas yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.

KESIMPULAN

Aktivitas perencanaan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Berikut penjelasan mengenai perencanaan taktis dan perencanaan strategis. Tiga pendekatan atau filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah pendekatan probabilitas tinggi, pendekatan maksimasi, dan pendekatan adaptasi. Alat-alat perencanaan berupa peramalan, metode analisa runtun waktu, dan penjadwalan.

DAFTAR PUSTAKA

Wiratmo, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. Rajagrafindo Pustaka. Jakarta
Sondang P.Siagian.1994. Teori dan Praktek Kepemimpinan .Jakarta:Penerbit Rhineka Cipta.h.192 Terry G.R. Principle Of Management.(New York: Richard.D. Irwin, Inc.1977).

SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN


Sonny Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
M.T.E. Hariandja (2002) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

Langkah-Langkah dalam Penyediaan SDM
            Sesuai dengan fungsinya untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya dari aspek sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia ditujukan pada proses peramalan dan penentuan kebutuhan sumber daya manusia di masa akan datang, maka proses penentuan tersebut dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut (Hariandja. 2002).
1.      Analisis beberapa faktor penyebab perubahan kebutuhan sumber daya manusia.
2.      Peramalan kebutuhan sumber daya manusia.
3.      Penentuan kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4.      Analisis ketersediaan (supply) sumber daya manusia dan kemampuan perusahaan.
5.      Penentuan dan implementasi program.
           
Teknik Pengembangan Keterampilan
Pendidikan keterampilan merupakan salah satu bekal yang perlu diberikan kepada anak didik sehingga menjadi sosok-sosok yang berkemampuan tinggi. Dengan keterampilan inilah, peserta didik dipersiapkan dengan sebuah atau beberapa kemampuan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan di masyarakat. Macam-macam pelatihan keterampilan kewirausahaan tersebut antara lain (Saroni, 2012):
1.      Keterampilan berupa kerajinan
2.      Keterampilan berupa pemberian jasa, seperti: perbengkelan, perbankan, asuransi, pergudangan, periklanan
3.      Keterampilan berupa agrarian, seperti: pertanian, perkebunan, pertenakan, perikanan
4.      Keterampilan perdagangan, seperti: perdagangan kecil, perdagangan besar
5.      Keterampilan industri makanan
6.      Keterampilan bidang kebutuhan rumah tangga
7.      Keterampilan pembuatan obat-obatan ringan

Motivasi dan Bentuk-Bentuk Komunikasi
Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Gibson et al. (1996) menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio” dan perkataan ini bersumber pada kata “communis”. Kata communis mengandung arti sama, maksudnya sama makna. Sedangkan bentuk dari kata kerja “communicatio” adalah “communicare” yang artinya bermusyawarah, berunding atau berdialog. Aliran informasi di suatu organisasi dibagi menjadi dua dimensi, yaitu komunikasi secara internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah proses penyampaian pesan-pesan yang berlangsung antar anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan, pimpinan dengan pimpinan, maupun bawahan dengan bawahan. Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami sebab komunikasi yang tidak baik mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai. Sebaliknya, komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan kepuasan kerja.

KESIMPULAN

Langkah-langkah dalam penyediaan SDM adalah analisis beberapa faktor penyebab perubahan kebutuhan sumber daya manusia, peramalan kebutuhan sumber daya manusia, penentuan kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang, analisis ketersediaan (supply) sumber daya manusia dan kemampuan perusahaan, dan penentuan dan implementasi program. Pendidikan keterampilan merupakan salah satu bekal yang perlu diberikan kepada anak didik sehingga menjadi sosok-sosok yang berkemampuan tinggi. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio” dan perkataan ini bersumber pada kata “communis”.

DAFTAR PUSTAKA

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT Widiasarana Indonesia
Saroni, Muhamad. 2012. Mendidik Dan Melatih Entrepreneur Muda. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.