Halaman

Rabu, 28 September 2016

ORIENTASI PEMASARAN

Arti Penting Orientasi Pemasaran

Craven (1994) mendefinisikan orientasi pasar sebagai penetapan sasaran konsumen strategis dan membangun organisasi yang berfokus pada layanan konsumen, memberikan dasar persaingan yang berfokus ke dalam, memberi layanan yang sesuai dengan harapan para konsumen, sehingga berhasil memenangkan suatu persaingan. Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen dalam membeli produk.

Stanton (2007) menyatakan pandangannya bahwa strategi pemasaran yang berorientasi pada pasar harus mengacu pada tiga konsep:
a. Berorientasi ke konsumen.
b. Berusaha keras untuk memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan laba.
c. Mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran

Pada tulisan/postingan sebelumnya, kita telah membahas mengenai pengertian dari kewirausahaan atau enterpreneur serta karakteristiknya. Kewirausahaan tidak terlepas dari orientasi pemasaran, karena saat ini persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut bagi setiap perusahaan/ wirusahawan untuk memenangkan persaingan secara wajar dan dalam persaingan tersebut. Di antara sekian banyak wirausahawan, mungkin hanya segelintir yang tetap berjuang untuk menghadapi tantangan tersebut dan melanjutkan usahanya, sementara sebagian besar lainnya memilih untuk mundur.
Mungkin kita semua sering bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan itu bisa terjadi dan mengapa tantangan berwirausaha itu begitu sulit untuk dihadapi. Berikut beberapa hal yang sering tidak disadari membawa kegagalan dalam wirausaha/bisnis baru:
  • Kurangnya pemahaman usaha seperti strategi, manajerial, apa visi dan misi perusahaan
  • Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
  • Kurangnya pemahan dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku serta sarana
  • Gagal dalam perencanaan
  • Tempat usaha dan lokasi kurang memadai
  • Kurangnya pemahaman akan perubahan teknologi
  • Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha
  • Keuntungan yang tidak mencukupi
  • Produk yang tidak menjual
  • Tidak adanya produk baru
  • Meluncurkan produk di waktu yang kurang tepat
  •  Terlalu cepat mengemangkan skala usaha
  • Kurangnya kedekatan dengan pasar



Sumber:


Rabu, 21 September 2016

KEWIRAUSAHAAN


1.      Wirausaha atau entrepreneur yang berasal dari kata bahasa Perancis entreprendre yang berarti melakukan ( to undertake) atau mencoba ( trying). Dalam bahasa Indonesia yang sederhana wirausaha dapat dimaknai sebagai sebuah kemampuan ( an ability) yang di dalamnya termasuk dalam artian ‘usaha’ ( effort), aktivitas, aksi, tindakan dan lain sebagainya untuk menyelesaikan suatu tugas ( task).
Secara definisional misalnya, Schumpeter (1934) seperti yang dikutip di dalam Dollinger  (1995) yang kemudian dikutip lebih lanjut oleh Yusof, Perumal dan Pangil (2005), memberikan definisi kewirausahaan dengan menyatakan bahwa kewirausahaan adalah sebuah firma yang beroperasi dan mengimplementasikan  sebuah kombinasi berbagai kegiatan baru seperti pengembangan produk, pemasaran, berbagai sumber daya untuk bahan baku yang baru, pendekatan manufakturing, dan struktur keorganisasian yang baru.

2.      Karakteristik kewirausahaan
Perubahan dan pemanfaatan ini dapat dilakukan berkat bebarapa hal penting yang menjadi karakteristik seorang wirausaha (Z.Heflin Frinces, 2004 dan 2008) seperti antara lain:
a.       Kreatif.
b.      Inovatif.
c.       Berani mengambil risiko.
d.      Mau melakukan perubahan,
e.       Cekatan.
f.       Berproduksi secara efisien, efektif dan produktif.
g.       Cepat dan tepat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan.
h.      Kemampuan menghitung secara cepat dan tepat kemungkinan yang menguntungkan terhadap akan dieksploitasinya potensi, sumber daya dan peluang yang ada

3.      Pada umumnya mahasiswa di perguruan tinggi berpendapat bahwa setelah menyelesaikan perkuliahan untuk menjadi karyawan, pegawai swasta maupun negri atau institusi tertentu yang artinya adalah menjadi seorang pekerja yang memiliki atasan bukan sebagai seseorang yang mengelola usaha secara mandiri. Akan tetapi pada kenyataannya mahasiswa yang diluluskan oleh perguruan tinggi semakin banyak tiap tahun sedangkan lapangan pekerjaan semakin berkurang, hal tersebut akan berdampak pada persaingan yang semakin ketat dan bertambahnya pengangguran. Untuk mengantisipasinya, salah satu solusi untuk mengatasi pengangguran yaitu dengan ber wirausaha yang nantinya bahkan membuka peluang pekerjaan untuk orang banyak.

Apa hubungan kewirausahaan dipelajari di jurusan teknik industri?... Di jurusan teknik industri yang dipelajari di jurusan ini sangat bervariasi dan sangat luas dimulai dari hal teknis dan manajerial. Teknik industri bukan saja mempelajari teori-teori, akan tetapi juga melihat sebuah persoalan dari perspektif yang lebih luas serta cara berpikir dan memecahkan masalah tersebut. Dengan dipelajarinya kewirausahaan di teknik industri diharapkan mahasiswanya dapat mengembangkan jiwa usaha dan menerapkan keilmuannya di masyarakat dengan mendirikan bisnis baru meski ukurannya masih kecil. Dengan meningkatnya wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi pertambahan jumlah pengangguran. Jadi berwirausaha diharapkan menjadi mind set di tengah  keterbatasan pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja saat ini.

Sumber :
Frinces, Z. Heflin, April 2010, PENTINGNYA PROFESI WIRAUSAHA DI INDONESIA”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 7, Nomor 1 : 39-44.