A.
Daur
Ulang Plastik
Salah satu limbah padat
yang menjadi masalah besar bagi lingkungan adalah limbah plastik. Nama plastik
mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara
garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik
yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis
thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang
paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk
thermoplastic.
Seiring dengan
perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Sialnya,
plastik adalah bahan yang sangat sulit untuk diuraikan oleh alam. Pemanfaatan
limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan
dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan
baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali
(reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik
dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan
keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan
untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk
kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali
terjadi di kota-kota besar.
Pemanfaatan limbah
plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum
terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu
industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan
(biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi,
serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan
limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,
pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.
1.
Bahan
Baku
Pemanfaatan plastik
daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang
pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi
barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan
additive untuk meningkatkan. Ada empat jenis limbah plastik yang populer dan
laku di pasaran yaitu:
a. Polietilena
(PE), Biasanya dipakai untuk kemasan botol 2-literan minuman soft drink, botol
air mineral, botol minyak minyak goreng, toples selai kacang serta mentega.
b. High
Density Polyethylene (HDPE), Biasanya dipakai sebagai kemasan deterjen, serta
susu
c. Polipropilena
(PP), Dipakai untuk membuat tutup botol, sedotan, dan botol yoghurt
2.
Proses
daur ulang plastik
Setelah bahan baku
plastik terkumpul dan sampai di pabrik daur ulang. Plastik akan mengalami
beberapa tahapan sebelum dapat dipakai kembali. Pada umumnya proses daur ulang
plastik untuk pabrik besar maupun pabrik yang lebih kecil hampir sama. Hanya
berbeda mesin saja. Umumnya tahapan daur ulang plastik adalah sebagai berikut
a. Pemisahan
Pernah
melihat salah satu simbol diatas pada plastik yang anda gunakan? Ini adalah
simbol yang menyatakan jenis plastik yang anda gunakan.
1
– PETE, atau “polyethylene terephtalate”
Merupakan
nomor yang mungkin paling sering anda lihat, dipakai sebagai kemasan minuman
soda dan air mineral, kemasan makanan/minuman, serta prabotan yang aman
dimasukkan dalam microwave. Ketika hasil daur ulang PETE dicetak kembali,
biasanya akan dipakai sebagai rak plastik, tas, serta karpet, beberapa mungkin
akan dijadikan botol kebali, tetapi tidak begitu umum.
2
– HDPE, atau “high density polyethylene”
Sejenis
dengan PETE, tetapi dipakai untuk kemasan yang lebih keras, seperti deterjen,
sampo, minyak, dan kantong samph yang lebih berat. Karena sifatnya yang rigid,
HDPE biasa dipakai untuk membuat botol baru, pipa plastik, dan blakangan ini
uga digunakan sebagai bahan kayu sintetis.
3
– PVC, V atau “vinyl”
PVC
umumnya dipakai dalam pembuatan pipa, insulator, dan beberapa prabotan rumah
tangga, bahkan alat-alat medis. Sayangnya PVC adalah salah satu plastik yang
sangat sulit untuk didaur ulang. Alasannya tidak lain adalah kandungan klorin
yang sangat tinggi. Saat didaur ulang PVC dapat menghasilkan gas klorin yang
sangat berbahaya.
4
– LDPE, atau “low density polyethylene”
Tahan
lama tetapi fleksibel. Dipakai dalam pembuatan kantong plastik, kemasan makanan
beku, kadang-kadang dapat ditemukan dalam beberapa jenis pakaian. Seperti
vinil, LDPE masih sulit untuk didaur ulang.
5
– PP, atau “polypropylene”
Dipakai
sebagai kemasan makanan/minuman yang biasanya terlalu panas untuk jenis plastik
lainnya seperti yoghurt, kopi panas, dan botol obat. Biasanya didaur ulang
menjadi tray, cashing ringan, sikat dan prabotan rumah tangga lainnya.
6
– PS, atau “polystyrene”
Sebagian
besar piring, gelas, wadah makanan sekal pakai menggunakan bahan plastik ini,
Styrofoam adalah salah satu jenis merek dagang untuk plastik jenis ini. Sering
disebut “piring busa” karena sifat ringan dan kakunya. Di daur ulang untuk
membuat kemasan baru.
7
– Other, plastik lainnya
Sebagian
besar plastik O tidak didaur ulang. Tetapi jenis plastik ini kerap ada dalam
kehidupan kita. Kepingan DVD, casing HP, bahkan pleksiglass dan material
anti-peluru diuat dengan plastik jenis ini.
Jenis-jenis
plastik ini harus dipisahkan sebelum diproses lebih lanjut. Pemisahan bisa
dilakukan secara manual atau dengan bantuan mesin.
b. Penghancuran
Penghancuran
menggunakan mesin shredder akan menghancurkan dan memotong-motong plastik
sehingga bahan baku plastik yang semula memiliki bentuk yang bemacam-macam
menjadi homogen. Umumnya plastik akan diubah menjadi daun plastik oleh mesin
ini. Setelah selesai menjalani proses ini akan dipindahkan melalui conveyor
belt menuju proses berikutnya.
c. Pembersihan
Daun
plastik akan dibersihkan, melalui mesin springkler/washer menggunakan air.
Tujuannya adalah agar kotoran-kotoran yang masih menempel seperti lem, kertas,
tinta, dan lainnya lepas dari plastik sehingga lastik yang didaur ulang bersih
dari kotoran yang tidak diinginkan.
d. Penghancuran
halus dan sparator
Setelah
bersih plastik masuk ke mesin shredder yang akan menghasilkan daun yang lebih
kecil lagi. Disini kotoran yang masih ikut bersama denagn plsstik di pisahkan
dengan menggunakan mesin separator, biasanya separator menggunakan blower dan
air sebagai media pemisahan, blower akan meniup kotoran yang ringan sedangkan
air akan meneggelamkannya.
e. Pengeringan
Tahap
berikutnya adalah pengeringan. Daun plastik yang tadinya basah di separator
akan dikeringkan oleh mesin sebelum dibawa ke tungku pemanas. Hal ini dilakukan
untuk menhindari reaksi air saat dilakukan pencetakan yang bisa membuat plastik
menjadi cacat.
f. Granulasi
Granulasi
adalah proses pencetakan plastik menjadi granule atau pallet. Plastik yang
menjadi bahan baku akan masuk kedalam silo yang kemudian dipanaskan sampai suhu
tertentu kemudian dicetak menjadi butiran-butiran untuk selanjutnya dilakukan
proses produksi lebih lanjut yang akan menghasilkan produk plastik siap pakai.
Kita bisa mulai mengurangi sampah
plastik dengan bukan tidak memakainya tetapi menggantikannya dengan cara mengurangi
pemakaian kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjan yang dapat
selalu dipergunakan lagi, beli botol minuman agar bisa selalu diisi ulang.
B.
Daur
Ulang Kertas
Di
negara maju kertas merupakan komponen sampah yang paling tinggi. Bersama dengan
wadah karton gelombang serta boxboard, jumlahnya sekitar 25 – 40 % berat.
Beberapa jenis kertas yang dijumpai dalam sampah adalah:
·
Kertas campuran: kertas beraneka ragam
dengan kualitas yang bervariasi, seperti majalah, buku, arsip kantor, karton,
kertas pembungkus.
·
Karton bergelombang Kertas kraft putih
maupun berwarna yang belum dicetak.
·
Kertas koran: surat kabar
Masing-masing mempunyai tingkat kualitas
tertentu, tergantung pada jenis serat, sumber, homogenitas, cetakan yang ada,
karakteristik fisik dan kimia. Kertas berkualitas tinggi, seperti kertas
komputer, kertas kantor, mempunyai serat panjang dengan persentase tinggi.
Prinsip daur ulang kertas secara
sederhana yaitu:
Kertas direndam dalam
air hingga menjadi lembut untuk memudahkan proses penghancuran menjadi bubur
kertas. Bubur kertas yang terbentuk diletakkan dalam suatu cetakan dengan
ukuran tertentu. Setelah tercetak, kertas yang masih basah dikeluarkan dari
cetakan kemudian dikeringkan di terik matahari. Untuk skala besar, digunakan
mesin pencetak daur ulang kertas.
Daur
ulang atau recycle telah lama dikenal
di seluruh penjuru dunia sebagai bagian dari upaya melestarikan sumber daya
alam yang terbatas ataupun benda-benda yang berpotensi merusak alam jika
dibiarkan begitu saja. Selain recycle, dikenal pula istilah lain yang bertujuan
sama yakni reduce (mengurangi) dan re-use (menggunakan kembali). Ketiga istilah
ini sering disebut dengan 3R. Mulanya, 3R ini populer digunakan untuk
barang-barang, benda-benda atau sumber daya alam yang sifatnya tidak bisa
diperbarui, atau jumlahnya sangat terbatas, atau jika dibiarkan begitu saja
akan menambah kerusakan lingkungan, seperti sampah plastik dan elektronik.
Namun dalam perkembangannya, 3R juga berlaku bagi air karena semakin kritisnya
ketersediaan air bersih di muka bumi.
Meski
konsepnya terbilang sederhana, yakni mengolah dan menggunakan air yang telah
dipakai, daur ulang air diyakini sebagai salah satu solusi alternatif paling
baik di tengah kondisi semakin berkurangnya ketersediaan air bersih saat ini.
Dengan mendaur ulang air, kita tidak hanya berhemat namun juga sekaligus
mengoptimalkan penggunaan air sampai pada batas maksimal. Air limbah hasil daur
ulang dapat dimanfaatkan kembali untuk sejumlah aktivitas yang tidak begitu
memerlukan air berkualitas tinggi sehingga kualitas dan ketersediaan air bersih
untuk kebutuhan yang lebih pokok seperti minum, menjadi lebih terjamin.
o
Bersihkan air abu-abu (grey water). Air abu-abu adalah jenis
air yang tidak berasal dari kakus sebagaimana air hitam. Air dari pancuran,
wastafel, mesin cuci, dan air yang berasal dari kelembapan AC termasuk dalam
kategori ini dan ia meliputi 50-80 persen limbah rumah tangga. Air abu-abu yang
sudah dibersihkan dapat digunakan untuk mengisi tangki toilet, menyiram rumput
dan berkebun, terutama pada musim kemarau. Sistem pembersih air abu-abu
memproses partikel yang terkandung di dalamnya melalui proses filtrasi,
penyaringan, dan cara sterilisasi kompleks yang langsung terhubung ke pipa
pembuangan. Tangki penyimpanan yang dilengkapi dengan sistem kontrol otomatis
menjalankan proses tersebut sehingga air tersebut dapat digunakan kembali. Sistem
pembersihan air abu-abu dapat dibeli di toko-toko besar.
o
Air hujan ditampung dalam tangki
penyimpanan di bawah pipa talang. Atap dan talang harus bebas dari solder
timah, cat, daun, dan bahan asing lainnya supaya air hujan yang didaur ulang dapat
langsung diminum. Air yang aman diminum, atau air yang bebas dari polusi dan
boleh dikonsumsi membutuhkan konsentrasi filtrasi yang lebih tinggi. Setelah
air hujan berhasil ditampung, filtrasi dan reverse osmosis diperlukan supaya
dapat langsung dikonsumsi.
Sumber: