A.
Waralaba
(Franchise)
Bisnis waralaba atau franchise adalah kerjasama bisnis antara
pemilik usaha dengan pelaku usaha dengan membagi hasil usaha berdasar
perjanjian yang mereka sepakati. Istilah lain dari waralaba adalah franchise. Franchise adalah nama internasional untuk bisnis waralaba. Secara
istilah wara artinya lebih, sedangkan laba artinya untung. Jadi pengertiannya
mengacu pada keuntungan yang lebih.
Dalam dunia bisnis di
Indonesia kata waralaba biasanya sering digunakan untuk bisnis lokal. Sedangkan
franchise biasa digunakan untuk skala
yang lebih besar atau bisa dibilang waralaba internasional.
Menurut David Hess, Franchise (waralaba) dapat dibedakan
dalam dua bentuk yaitu produk dan perdagangan Franchise (waralaba), dan format
bisnis franchise (waralaba).
1.
Produk dan Perdagangan Franchise (Waralaba)
Dalam
bentuk yang pertama ini franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk
menjual produk-produk franchisor. Contoh dari bentuk yang pertama ini adalah
dealer mobil dan stasiun pompa bensin.
2.
Format Bisnis Franchise (waralaba)
Dalam bentuk
yang kedua ini franchisor memberikan seluruh konsep bisnis yang meliputi
strategi pemasaran, pedoman dan standar pengoperasian usaha dan bantuan dalam
mengoperasikan franchise. Franchise
dalam hal ini mempunyai identitas yang tidak terpisahkan dari franchisor.
Pada umumnya bentuk franchise (waralaba) ini digunakan dalam
usaha restourant cepat saji, seperti KFC, Pizza HUt, Mc Donald, Hotel dan jasa
penyewaan mobil. Bentuk franchise
(waralaba) inilah yang digunakan oleh franchisor asing untuk menyerbu pasar
Indonesia dan digunakan juga oleh bisnis lokal contohnya seperti Es Teller 77.
Keunggulan
Bisnis Waralaba
1.
Merek Dagang yang Sudah Dikenal Luas
Bisnis
waralaba sangat populer dan terkenal luas di kalangan orang karena
keberadaannya dalam skala nasional/internasional. Oleh karena itu, mereka telah
menciptakan sebuah brand image sendiri bahwa Anda memiliki kesempatan untuk
menikmati dengan membuka waralaba bagi mereka. Anda sudah akan memiliki basis
pelanggan dari daerah sekitar lokasi usaha waralaba Anda karena konsumen sudah
akrab dengan nama merek.
2.
Biaya Pemasaran Rendah
Karena
manfaat yang disebutkan di atas, biaya pemasaran akan rendah dalam berbisnis
waralaba sudah termasuk berinvestasi dalam operasi pemasaran untuk
mempromosikan citra merek dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.
3.
Model Bisnis Yang Sudah Teruji
Sebuah
bisnis waralaba menghilangkan ketidakpastian keberhasilan bisnis. Anda tidak
perlu khawatir tentang respon calon pelanggan untuk bisnis Anda karena telah
dibentuk pada model bisnis yang sudah mapan teruji dan terbukti
keberhasilannya. Anda bisa sangat baik memfokuskan perhatian Anda untuk
mengelola bisnis Anda saja.
4.
Pelatihan Tenaga Kerja
Semua
pemegang waralaba menyediakan program pelatihan untuk melatih karyawan Anda
untuk menangani mesin canggih dan peralatan. Mereka juga mengajarkan
keterampilan perdagangan khusus dan teknik untuk bisnis. Anda akan menghemat
banyak biaya untuk pelatihan karyawan karena mereka ditanggung oleh perusahaan.
5.
Dukungan Teknis
Perusahaan
pemegan waralaba membantu mengatur lingkungan teknologi yang tepat untuk bisnis
Anda dengan menyediakan akses mudah untuk membeli alat-alat dan mesin. Mereka
juga menyediakan persediaan dengan biaya rendah dengan memanfaatkan daya tawar
mereka dan hubungan bisnis dengan pemasok.
6.
Tidak ada Investasi pada Penelitian dan
Pengembangan
Waralaba
mengurus penelitian dan pengembangan untuk bisnis juga. Mereka memberikan
pelatihan dan peralatan untuk menyerap inovasi baru dan penemuan dalam bisnis.
Anda tidak harus mengeluarkan langsung keuangan Anda untuk penelitian dan
pengembangan, seperti yang diamati dalam bisnis lain.
Kerugian
Membeli Bisnis Waralaba
1.
Investasi Modal
Pemilik
perusahaan waralaba memiliki tuntutan yang tinggi untuk investasi modal awal
untuk mendirikan bisnis dan memberikan jaminan. Oleh karena itu, mungkin tidak
layak untuk seseorang dengan dukungan keuangan yang kurang memadai. Bersiaplah
berinvestasi minimal setidaknya USD 250.000 atau bahkan lebih tergantung dari
merek dagang untuk biaya awal. Sewa properti juga harus Anda pertimbangkan di
atasnya.
2.
Pengekangan Durasi Kontrak
Untuk
membeli franchise, Anda harus masuk ke dalam kontrak dengan waralaba yang
secara hukum mengikat Anda untuk menjalankan bisnis selama periode rata-rata 10
tahun. Hal ini dapat mencegah Anda dari membuka bisnis Anda lainnya selama
rentang waktu yang ditetapkan.
3.
Tidak ada Fleksibilitas
Jika
Anda seorang pengusaha yang berharap untuk menggunakan inovasi bisnis kreatif,
bisnis waralaba mungkin bukan sesuatu yang cocok untuk Anda. Hal ini karena
semua pemegang waralaba menetapkan kode ketat norma dan pedoman pengelolaan
bisnis untuk mempromosikan standardisasi. Mereka tidak mendorong adanya
kreativitas yang mengubah lingkungan bisnis waralaba Anda sendiri.
4.
Membayar Royalti
Sebuah
nama merek besar memiliki harga. Untuk membeli merek dagang perusahaan terkenal
dan mencari manfaat dari dukungan pemasaran teknisnya, Anda diwajibkan membayar
royalti tahunan. Ini mungkin setinggi 3 sampai 6% dari penjualan kotor Anda,
memotong besar keuntungan bersih Anda.
5.
Keterbukaan Penuh
Anda
harus memberikan akses 100% untuk waralaba Anda dengan laporan keuangan dari
bisnis Anda. Anda sepenuhnya bertanggung jawab dan untuk setiap langkah bisnis
mereka. Jika Anda harus membuat keputusan bisnis, Anda harus terlebih dahulu
meminta persetujuan pemberi izin waralaba sebelum Anda bertindak berdasarkan
itu.
B.
PEMASARAN
LANGSUNG (Direct marketing
)
Menurut suyanto (2007:
219) Direct marketing merupakan sistem pemasaran yangmenggunakan
saluran langsung untuk mencapai konsumen danmenyerahkan barang dan jasa kepada
konsumen tanpa melalui perantarapemasaran. Untuk menghasilkan tanggapan dan /
atau transaksi yangdapat diukur pada suatu lokasi.
Saluran
untuk menjangkau calon pelanggan dan pelanggan perorangan dapat berupa surat
langsung, pemasaran katalog, telemarketing, TV interaktif, kios, situs Web, dan
peralatan bergerak (mobile).
Direct marketing
dalam kegiatan pemasaran memiliki tujuan untuk memeprolah respon secara
langsung , selain untuk memeproleh respon lain direct marketing juga dapat
digunakan untuk pembangunan brand image, menjaga kepuasan konsumen dan
memberikan informasi dan edukasi konsumen untuk melakukan tindakan kedepan yang
dikehendaki oleh pemasar.
Keuntungan
direct marketing adalah :
a. Pemasaran
langsung dapat diatur waktunya agar bisa menjangkau prospek pada momen yang
tepat.
b. Bahan
promosi pemasaran langsung bisa mencapai tingkat readership yang tinggi karena
hanya ditujukan pada prospek yang betul-betul berminat.
c. Pesaing
akan lebih kesulitan “membaca” penawaran dan strategi pemasar langsung.
d. Pemasar
dapat mengukur respon atas kampanye mereka untuk menentukan mana yang paling menguntungkan.
e. Perusahaan
yang mengenal betul pelanggannya dapat melakukan kustomisasi produk, penawaran,
pesan, cara pengiriman dan pembayaran untuk memaksimalkan daya bujuknya pada
pelanggannya.
Namun
demikian direct marketing juga
memiliki beberapa kelemahan, kelemahan tersebut adalah :
a. Image factor,
artinya Direct marketing yang
dilakukan dengan pengiriman surat atau telpon misalnya dapat menimbulkan citra
negatif. Ketika seorang pemasar menelpon bolak balik calon konsumen maka calon
konsumen merasa terganngu, sehingg perlu kecerdikan khusus dalam melaksankan
direct marketing.
b. Ketepatan,
terkadang ketepatan informasi, ketepatan pelayanan dan pengiriman menjadi
masalah bagi konsumen terhadap suatu produk/jasa.
c. Content Support,
dalam melakukan Direct Marketing
diperlukan fasilitas dan sarana yang cukup memadai misalnya fasilitas telepon
on-line, SDM yang handal dan menguasai informasi suatu produk/jasa dimana
perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan fasilitas
tersebut.
Contoh: Land’s
End berhasil sebagai produsen pakaian di
internet, terutama karena menampilkan model 3D virtual yang memungkinkan
pelanggan “mencoba” pakaian sebelum memesan.
C.
MULTI
LEVEL MARKETING ( MLM )
Strategi
MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan untuk
menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan,
dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada konsumen melalui
suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas. MLM disebut juga
dengan network marketing, yang intinya adalah membentuk jaringan bisnis atau
pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama (“Surya”, 1994: 7).
Perusahaan
yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan produk-produknya melalui
sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis independent di seluruh
dunia secara bebas (Valentine, 2003).
Kelebihan
Bisnis MLM
1. Proses
Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam
bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal
membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan.
Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali
saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah
ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya
membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.
2. Produk
Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang
ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di
tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian
besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.
3. Mudah
Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis
ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi.
Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak
akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai
bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.
4. Anggota
MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan
pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir,
dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem
bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa.
Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama
mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya
diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan
bisnis ini.
Kekurangan
Bisnis MLM
1. Produk
MLM Mahal
Kebanyakan produk MLM dipatok
dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut
belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk
MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa
kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat
kualitasnya dipertanyakan.
2. Downline
Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai
downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa
mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari
downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang
didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan
downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.
3. MLM=
Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk
dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu.
Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah
lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut
hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi
bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa
bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan
bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming
hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan
anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.
4. MLM
Tidak Bertahan Lama
Rata-rata, anggota MLM hanya mampu
bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur
karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling
bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline
memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa
kelimpungan.
5. MLM
Mempunyai Citra Buruk
Kebanyakan orang menganggap bisnis
ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya
kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis
ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM
juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai
pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda
ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.
6. MLM
Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan
dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi
puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan
dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas
oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru
untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang
hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup
mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.
7. MLM
Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin
nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar
karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin
parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline
baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya
juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal,
tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru
yang mau bergabung.
8. Anggota
MLM Agresif dan Suka Memaksa
Hingga
saat ini banyak sekali bisnis MLM ini yang berulah dan menipu. Sehingga
paradigma yang berkembang di masyarakat Indonesia saat ini jika kita berbicara
mengenai MLM, maka anggapanya adalah negatif dan penipu. Padahal hal tersebut
tidaklah benar 100 persen. Terdapat beberapa perusahaan MLM di Indonesia yang
ternama dan terpercaya yaitu K-link, SOPHIE MARTIN, ORIFLAME, TUPPERWARE, dll
Sumber:
Suharnoko, 2004. Hukum Perjanjian (Teori
dan Analisa Kasus). Penerbit Kencana Prenada Media Group : Jakarta.