PROSES
PRODUKSI PUPUK UREA
Proses pembuatan Urea
dibuat dengan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3 yang disupply dari Pabrik Amonia. Proses pembuatan Urea tersebut dibagi
menjadi 6 unit, yaitu:
1. Sintesa
Unit
Unit
ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa Urea dengan
mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 di dalam Urea Reaktor dan ke dalam reaktor
ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi di Sintesa
adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi untuk
dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan ammonianya setelah dilakukan
stripping oleh CO2.
2. Purifikasi
Unit
Ammonium karbamat yang tidak
terkonversi dan kelebihan amonia di unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan
dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada
17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke
bagian Recovery, sedangkan larutan
ureanya dikirim ke bagian kristaliser.
3. Kristaliser
Unit
Larutan
urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari
panas sensibel larutan urea, maupun panas kristalisasi urea dan panas yang
diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke
HP Absorber dari Recovery.
4. Prilling
Unit
Kristal
urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan udara
panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk dilelehkan dan
didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor dijatuhkan
ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea
butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk
storage dengan belt conveyor.
5. Recovery
Unit
Gas
ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil kembali dengan
2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.
6. Proses
Kondensat Treatment Unit
Uap
air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristaliser didinginkan dan
dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat kemudian
diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3-nya
dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya dikirim ke utilitas.
LIMBAH PRODUKSI
Jenis limbah yang dihasilkan oleh
industri pupuk adalah limbah cair, gas dan padat.
11. Limbah Cair
· Limbah
cair mengandung amoniak dan urea berasal dari pabrik amoniak dan pabrik urea
· Limbah
cair mengandung minyak berasal dari compressor dan pompa
· Limbah
cair mengandung asam/basa berasal dari unit Demineralisasi
· Limbah
Cair mengandung Lumpur berasal dari pengolahan air
· Limbah
Sanitasi mengandung suspended solid, BOD dan Koliform
22. Limbah Gas dan Kebisingan
· Limbah
gas buang / stack gas berasal dari emisi boiler-boiler dan reformer dari pabrik
utilitas dan pabrik amoniak. Diatasi dedngan pengoperasian boiler sesuai SOP
dan pembakaran gas alam dengan oksigen berlebih
· Emis
gas NH3 dan debu urea berasal dari bagian atas menara pembutir. Diatasi dengan
pengendalian urea dust separator system wet scrubber dan penggantian filter
secara kontinyu
· Limbah
gas buang (Purge gas) yang berasal dari daur sintesa pabrik amoniak diatas
dengan memasang Unit Hydrogen Recovery
untuk memisahkan NH3 dan H2
· Sumber
kebisingan yang berasal dari pabrik utilitas, pabrik amoniak dan pabrik urea
diatasi dengan keharusan setian pekerja memakai alat penyumbat telinga
33.
Limbah Padat
· Limbah
katalis bekas berasal dari pabrik amoniak yang mengandung oksida-oksida dari :
Ni, Zn, Cu, Fe, Mo, Co. Diatasi dengan penyimpanan sementara ditempat yang aman
kemudian dijual kembali
· Limbah
Debu urea berasal dari unit pengantongan. Diatasi dengan pemasangan peralatan dust collector, dehumidifier dan exhaust fan,
urea dust dan waste dilarutkan kembali kemudian direcycle
Strategi Pengendalian dan Penanggulangan
Limbah
1 1. Pencegahan terjadinya insideen
pencemaran
ü House
Keeping, untuk mencegah terjadinya kebocoran, ceceran atau tetesan bahan
pencemar
ü Mengendalikan
kondisi operasi pabrik sesuai SOP
ü Operasi
penanggulangan keadaan darurat
ü Melakukan
minimisasi limbah dengan cara daur ulang (recycling), penggunaan kembali
(reuse)
2.
Memasang dan mengoperasikan alat pengolah limbah
3.
Pemantauan kualitas air limbah dan air sungai
PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR
Salah satu penanganan
limbah yang akan dibahas yaitu limbah cair, karena limbah cair pabrik pupuk
urea dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius. Agar
tidak mencemari lingkungan maka seluruh limbah cair diolah terlebih dahulu
dengan proses fisika, kimia, biologi atau gabungan ketiga proses tersebut,
sebelum dibuang ke lingkungan (sungai). Unit pengolahan tersebut antara lain:
1. Kolam
Pengendap Lumpur
Terdiri
dari dua kolam yang beroperasi parallel,
yang mempunyai tujuan utama untuk memisahkan bahan-bahan padat yang terkandung
dalam air limbah yang berasal dari: backwash
sand filter, blowdown clarifier dan blodown boiler. Kapasitas dari dua
kolam inisekitar 9 juta gallon dan cukupmampu untuk menampung. Lumpur dalam
selang waktu 6 tahun. Overflow dari
kola ini akan mengalir ke Kolam Equalisasi / stabilisasi.
2. Kolam
Netralisasi
Unit
ini berfungsi untuk menetralkan air buangan yang bersifat asam atau basa, yang
berasal dari: regenerasi unit penukar ion di unit demineralisasi. Untuk
mencapai pH netral (=7,0) kolam ini dilengkapi deengan mixer dan perlengkapan
untuk menambahkan asam sulfat atau kaustik seperti yang diinginkan. Kapasitas
kolam adalah 100.000 galon, cukup untuk waktu ritensi 3 – 4 jam. Keluaran dari
kolam mini dialirkan ke kolam equalisasi/stabilisasi.
3. Unit
Sanitasi
Unit
ini dirancang untuk memproses air limbah sanitasi dengan system Lumpur aktif,
dilanjutkan dengan aerasi udara dan klorinasi. Unit ini mempunyai kapasitas
retensi desain sekitar 50.000 galon. Keluaran kolam mini dialirkan ke kolam
stabilisasi.
4. Unit
Pemisah Air Berminyak
Unit
ini dirancang untuk mengolah buangan minyak dari kompresor pabrik amoniak, dan
buangan minyak dari utility dan urea
dengan metode perbedaan berat jenis. Unit ini mempunyai design kapasitas
pemrosesan 300 gpm, daya tampung cairan 3.600 gallon, konsentrasi minyak
keluaran 1,5 mg/l
5. Unit
Pemisah Amoniak
Unit
ini dirancang untuk memisahkan amoniak yang terkandung dalam air buangan dengan
metoda Steam Stripping. Metoda
pemisahan yang dipakai adalah proses pelepasan amoniak dengan steam. Jika
amoniak dalam air buangan dikontakkan deengan aliran steam berlawanan arah
dalam suatu menara berpacking maka amoniak akan dibebaskan.
Beberapa
factor yang mempengaruhi efisiensi proses
pelepasan amoniak adalah: jenis unit stripping, pH, Suhu Laju pembebanan dan
pengendapan kerak.
6. Kolam
Ekulaisasi/Stabilisasi
Kola
mini berfungsi untuk menstabilkan air limbah agar kualitasnya sama (equal) dengan kualitas air sekitarnya.
PEMANTAUAN
LIMBAH CAIR INDUSTRI PUPUK
Program pemantauan lingkungan
untuk menjaga kualitas air limbah dan badan air penerima (sungai) dilakukan
secara kontinyu oleh bagian ekologi yang dianalisasi oleh laboratorium intern, dan laboratorium intansi
pemerintah yang terkait dengan pemantauan lingkungan.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Enter your comment..